Pivot point, tentu sering digunakan oleh kalangan trader forex baik sudah pro ataupun yang belum. pivot poin menjadi peting dalam melakukan analisa pergerakan pasar forex maupun di pasar modal. Ada banyak strategi dan cara yang bisa anda coba untuk menganalisa pergerakan harga di pasar saham, salah satunya dengan menggunakan pivot point.
Namun akan lebih baik jika anda memahami pivot point terlebih dahulu.
Peran pivot point menjadi salah satu indikator pergerakan pasar untuk para trader sehingga banyak yang sudah menggunakannya.
Anda juga bisa mulai belajar trading forex dari nol dari pivot point satu ini. Lalu apa yang dimaksud dengan pivot point dan seberapa pentingnya? Simak informasinya di bawah ini.
Apa itu Pivot Point dalam Trading Forex?
Pivot point adalah harga tertinggi atau terendah pada suatu pergerakan mata uang. Pivot poin sendiri sudah dikenal sebagai acuan untuk tingkat harga yang dipakai para trader untuk memantau pergerakan pasar.
Untuk hitungan pivot point berbentuk rata-rata harga signifikan yang meliputi beberapa hal, seperti tinggi, renda dan tutup performa pasar di periode perdagangan sebelumnya.
Misalnya jika pasar di periode selanjutnya akan diperdagangkan di atas titik pivot poin maka bisa dikategorikan sebagai sentiment bullish.
Lalu untuk perdagangan yang berada di bawah titik pivot, maka bisa dikategorikan sebagai bearish. Nah, ini bisa menjadi penjelasan mudah untuk pivot point dalam forex.
Definisi pivot point sendiri lebih bersifat objektif karena cara pengukuran memakai standar pengukuran yang sama. Nantinya setiap trader menggunakan level point serta rumusnya dalam menentukan level pivot tersebut.
Mengenal beberapa jenis pivot
Untuk pengertian pivot point, kemudian anda akan mengenal beberapa jenis pivot point yang bisa anda tentunya dengan keuntungannya masing-masing. Jika anda seorang pemula, maka anda bisa menggunakan level pivot standar.
Woodie
Salah satu jenis pivot yang mempunyai formula tersendiri dan lebih fokus pada harga penutupan di periode sebelumnya, seperti support dan resistensinya yang berasal dari perhitungan woodie yang berbeda jika anda menggunakan jenis standar.
Camarilla
Lalu untuk jenis camarilla berasal dari pendapat yang menyatakan jika harga cenderung kembali pada harga penutupan pada hari sebelumnya.
Nantinya trader akan menggunakan jenis satu ini dalam melakukan jual beli saat harga sudah mendekati S3 maupun R3.
Namun, saat harga sudah menembus S4 atau R4 maka pergerakan harga di hari tersebut menjadi sangat kuat dan bisa sebagai indikasi adanya trend.
Fibonacci
Lalu untuk Fibonacci lebih mengutamakan cara standar dengan mengalikan selisih harga untuk penutupan dan pembukaan level fibonacci misalnya 61,8 persen serta 100 persen.
Lalu anda bisa mengurangi ataupun menambah angka tersebut untuk mencari pivot point yang akan bertemu level pivotnya.
Setelah anda mengetahui pivot point adalah ( dalam forex), anda bisa menjadikannya sebagai indikator untuk sentimen pasar.